Keunggulan Bordir di Pakaian
Sejarah Bordir. Bordir merupakan teknik pemberian motif pada kain dengan menggunakan sulaman benang. Teknik ini dianggap membuat permukaan kain tampil lebih menarik sehingga digemari oleh banyak orang. Bordir bisa diaplikasikan pada beberapa jenis kain untuk membuat pakaian, seperti kaos polo, kemeja, bahkan jaket. Teknik ini dijadikan teknik untuk membentuk motif dengan beragam jenis, mulai dari desain bunga, wajah, tulisan, dan berbagai motif lain sesuai selera. Masyarakat memiliki minat yang cukup besar terhadap bordir karena bordir dianggap cukup tahan lama dan tidak memerlukan perawatan khusus saat pakaian dicuci atau disetrika.
Memilih Teknik dan Jenis Bordir pada Pakaian
Bordir bisa diaplikasikan pada permukaan kain dengan alat dan bahan tertentu, misalnya jarum, benang, kain, dan sebagainya. Pengaplikasian desain bordir pada pakaian memanfaatkan keterampilan tangan manusia dan juga bantuan mesin bordir. Bordir memang bisa diaplikasikan dengan dua teknis, yakni bordir manual dan bordir digital. Selain itu, berdasarkan hasil sulaman, bordir juga diklasifikasikan menjadi beberapa jenis, yakni bordir datang, terawang, timbul, handuk, dan sebagainya. Teknik dan jenis bordir tersebut sebaiknya dipilih sesuai dengan jenis kain yang akan dibordir, jumlah bordiran, dan desain bordir karena masing-masing jenis memiliki kerakteristik masing-masing.
Sejarah Bordir
Asal Usul Bordir
Pakaian yang dipercantik dengan motif bordir masih menjadi favorit banyak orang sampai saat ini. Industri atau jasa bordir pun masih berdiri kokoh sampai sekarang karena permintaan masyarakat yang terus mengalir. Teknik dan desain bordir pun semakin berkembang dan mengalami inovasi sehingga bordir masih tetap eksis sampai saat ini. Bordir pakaian yang berkembang saat ini tidak lepas dari sejarah dan perjalanan panjang dari masa ke masa.
Bordir atau sulaman benang dianggap sebagai salah satu bentuk seni yang sudah ada sejak lama. Seni sulaman atau bordir diperkirakan sudah mulai muncul sejak 30.000 sebelum masehi. Masa tersebut bumi masih dihuni oleh manusia purba yang menggunakan manik-manik, potongan logam, atau bulu burung untuk memperindah tampilan pakaian yang digunakan. Pendapat tersebut dibuktikan dengan ditemukannya fosil pakaian, penutup kepala, dan alas kaki manusia purba yang dihiasi oleh bordir yang dijahit dengan tangan. Hal tersebut menunjukkan bahwa bordir merupakan teknik sulaman yang menjadi warisan budaya sejak zaman purba.
Bordir merupakan bagian dari seni yang sudah ada dan berkembang ribuan tahun sebelum masehi. Pada tahun 5000 SM bordir berkembang di Siberia kemudian pada tahun 3000 SM bordir juga diaplikasikan sebagai hiasan yang dibuat dari benang sutera. Bordir diaplikasikan sebagai karya seni atau untuk memperindah pakaian dan sekaligus menjadi simbol status sosial seseorang. Bordir yang masuk dan membudaya di Jepang, Persia Kuno, India, China, Byzantium, dan Eropa pada abad pertengahan dianggap sebagai pakaian bangsawan. Pada masa itu, pakaian yang dihiasi dengan bordir dianggap sebagai simbol pakaian bangsawan karena memang lebih sering dikenakan oleh bangsawan atau orang yang memiliki status sosial tinggi. Bordir yang berkembang di masing-masing wilayah tersebut memiliki ciri khas tersendiri sesuai dengan budaya dan tradisi yang dimiliki.
Perkembangan Bordir
Bordir pun semakin berkembang dari masa ke masa dan tidak lagi hanya menggunakan benang sutera, melainkan beralih menggunakan benang sulam. Teknik bordir pun semakin berkembang semakin modern dan tidak hanya mengandalkan keterampilan tangan manusia. Pada tahun 1800-an, ditemukanlah teknik bordir suttle oleh Joshua Heilmann, yang mengubah teknik bordir tangan menjadi menggunakan bantuan mesin. Penemuan Heilmann tersebut juga mendorong inovas di kalangan produsen mesin jahit untuk menciptakan mesin bordir pada tahun 1860. Setelah itu, pada tahun 1870 mulai ditemukan mesin bordir sehingga bordir bisa diproduksi dalam jumlah banyak dan dipasarkan secara komersil. Benang yang digunakan untuk membuat sulaman juga mulai mengalami inovasi. Jika pada awalnya bordir menggunakan benang sutera dan wol, pada tahun tersebut sulaman bordir juga bisa dibuat dengan menggunakan benang linen dan serat kapas.
Perkembangan Bordir di Indonesia
Bordir dengan mesin mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1920. Mesin bordir yang ada pada saat itu menggunakan bingkai kayu dan mesin jahit sederhana sehingga masih membutuhkan tenaga manusia untuk menjalankannya. Pengoperasian mesin bordir pada masa itu memanfaatkan kaki untuk menjalankan mesin. Setelah itu, ilmu pengetahuan dan teknologi pun semakin berkembang sehingga mesin bordir pun mengalami berbagai inovasi menjadi lebih canggih dan bahkan saat ini sudah hadir mesin bordir digital dengan bantuan komputer.
Bordir ternyata sudah ada berkembang ribuan tahun sebelum masehi sehingga merupakan bagian dari warisan budaya yang perlu dilestarikan. Bordir bisa diaplikasikan pada beberapa jenis pakaian, seperti kaos polo, kemeja, dan jaket. Anda pun sudah bisa membuat bordir dengan desain beragam karena mesin bordir yang ada saat ini sudah canggih. Bordir pun bisa dipercantik dengan menambahkan bahan tambahan, seperti pita, payet, mutiara, manik-manik, dan sebagainya. Benang yang bisa digunakan untuk membuat sulaman pun semakin beragam sehingga Anda bisa memilih bordir dengan motif dan warna yang beragam pula. Jika Anda tertarik untuk membuat bordir berkualitas dengan harga terjangkau, Anda bisa melakukannya di sini.
No Comment