Kaos merupakan jenis pakaian yang dimiliki oleh hampir semua orang karena dinilai nyaman digunakan. Kenyamanan kaos tersebut tidak terlepas dari desain kaos yang sederhana dan bahan yang digunakan untuk membuat kaos. Kaos yang beredar di Indonesia lebih sering dibuat dari bahan katun karena kain katun cocok digunakan di iklim tropis yang memiliki suhu cenderung panas. Kain katun merupakan salah satu jenis kain favorit masyarakat Indonesia. Kain katun menjadi primadona masyarakat Indonesia karena memiliki daya serap air dan keringat yang memadai sehingga tidak membuat pemakainya merasa kegerahan, bahkan saat digunakan saat cuaca sedang panas. Serat atau benang yang digunakan untuk membuat kain katun adalah serat alami, misalnya serat kapas, serat bambu, dan sebagainya. Karena dibuat dari serat alami itulah, kain katun bisa “bernapas” sehingga bisa menyerap air atau keringat dengan memadai. Kain katun juga bisa menghasilkan kaos yang bisa memberikan efek sejuk saat bersentuhan dengan kulit sehingga nyaman digunakan.
Kain katun yang digunakan untuk membuat kaos pun beragam jenisnya. Jenis kain katun tersebut dibedakan berdasarkan serat atau benang penyusunnya. Kain katun ada yang dibuat dari 100% serat alami, tetapi ada juga kain katun yang dibuat dari campuran serat alami dan serat lainnya, misalnya serat sintesis atau serat semi sintesis. Jenis kain katun yang dibuat dari 100% serat alami yang cukup populer adalah kain katun combed dan katun carded. Sementara itu, jenis kain katun yang dibuat dari campuran serat alami dan serat sintesis atau semi sintesis, di antaranya kain tetoron cotton (TC), katun CVC, dan katun viscose. Tiga jenis kain katun dari serat campuran tersebut cukup populer dan sering digunakan untuk bahan pembuat kaos.
Dari 3 jenis kain katun serat campuran tersebut, sebagian besar masyarakat awam masih mengalami kesulitan untuk membedakan katun CVC dan katun viscose. Beberapa orang awam bahkan menganggap bahwa katun CVC dan viscose adalah jenis kain yang sama karena CVC dianggap singkatan dari Cotton VisCose. Akan tetapi, kain katun CVC dan katun viscose ternyata adalah dua jenis kain katun yang berbeda. Perbedaan dua jenis kain katun tersebut didasarkan pada serat penyusun dan karakteristik yang dimiliki masing-masing kain. Untuk lebih jelasnya, berikut diuraikan beberapa perbedaan katun CVC dan viscose yang bisa menambah wawasan Anda.
Serat Penyusun
Kain katun CVC dan viscose dibuat dari serat atau benang yang berbeda. CVC merupakan singkatan dari Chief Value Cotton yang dibuat dari campuran serat katun dan serat sintesis polyester. Serat katun pada kain katun CVC memiliki komposisi yang sama atau lebih banyak daripada serat sintesis. Komposisi serat penyusun kain katun CVC bisa 50% serat katun dan 50% serat sintesis polyester, 55% serat katun dan 45% serat sintesis polyester, atau 65% serat katun dan 35% serat sintesis polyester. Berbeda dengan kain CVC, kain viscose dibuat dari campuran serat katun dan serat semi sintesis yang diperoleh dari hasil regenerasi selulosa kulit kayu. Komposisi kandungan serat katun dan semi sintesis pada kain viscose pun beragam, ada yang menggunakan 55% serat katun dan 45% serat semi sintesis, 65% serat katun dan 35% serat semi sintesis, dan sebagainya bergantung dari kebijakan masing-masing produsen kain tersebut. Jadi, berdasarkan serat penyusunnya, kain katun CVC dan viscose memiliki perbedaan, yakni kain CVC dibuat dari campuran serat katun dan polyester, sementara katun viscose dibuat dari campuran serat katun dan serat semi sintesis.
Tekstur Kain
Karena dibuat dari campuran serat yang berbeda, maka kain katun CVC dan viscose juga memiliki tekstur yang berbeda. Kain viscose yang dibuat dari serat katun dan serat semi sintesis memiliki daya serap keringat yang memadai, sejuk saat menempel di kulit, halus, lembut, dan elastis. Sementara itu, kain katun CVC yang dibuat dari campuran serat katun dan polyester memiliki tekstur yang halus, kuat, dan tidak mudah menyusut karena ditopang serat polyester yang tahan kusut sehingga awet digunakan dalam waktu lama. Selain itu, kain CVC juga memiliki daya serap keringat yang memadai karena mengandung campuran serat katun di dalamnya. Kain katun CVC dianggap sebagai jenis kain katun berkualitas tinggi sehingga memiliki harga yang relatif lebih mahal daripada kain katun viscose.
Walaupun memiliki perbedaan, dua jenis kain katun tersebut bisa menghasilkan kaos yang nyaman dipakai sehari-hari. Kain katun CVC dan viscose sering digunakan untuk membuat kaos oblong, kaos raglan, dan jenis kaos yang lain. Dua jenis kain katun tersebut dinilai cocok digunakan di Indonesia yang memiliki iklim tropis karena bisa menyerap keringat dengan cepat dan bisa menimbulkan efek sejuk di kulit sehingga cocok digunakan pada saat cuaca sedang panas. Anda bisa memilih menggunakan kain CVC atau viscose untuk membuat kaos karena dua jenis kain tersebut bisa menghasilkan kaos berkualitas dan nyaman digunakan.
No Comment