Kaos dan polo merupakan dua jenis pakaian yang memiliki banyak penggemar. Dua jenis pakaian tersebut sama-sama bisa membuat kasual saat dipakai. Dua jenis pakaian tersebut juga sering dipadukan dengan bawahan jeans, sneaker, dan fashion item yang lain. Kaos dan polo memang memiliki bentuk yang mirip. Selain bentuk, pengunaan dua jenis kaos tersebut juga memiliki perbedaa, walaupun tipis. Maka dari itu, banyak orang yang masih sering salah sebut atau salah kira untuk dua jenis pakaian tersebut dan masih ada dasar perbedaan yang lain. Kesalahan tersebut biasa terjadi saat seseorang hendak memesan atau membuat kaos di konveksi sehingga petugas pelayanan biasanya akan memberikan arahan terlebih dahulu. Berikut ini dijelaskan beberapa perbedaan mendasar antara kaos dan polo.
Bentuk Dasar
Secara definisi, kaos dan polo sebenarnya termasuk dalam satu golongan, yakni golongan kaos (shirt). Akan tetapi, kaos dan polo sebenarnya memiliki nama dan bentuk dasar yang berbeda. Kaos yang biasa digunakan masyarakat luas sebenarnya memiliki namanya t-shirt yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi kaos taus. Jadi, sebutan “kaos” sebenarnya merujuk pada kaos taus atau t-shirt, tetapi masyarakat menyebut kaos taus tersebut dengan istilah global, yakni kaos. T-shirt atau kaos taus adalah pakaian uniseks (bisa digunakan oleh jenis kelamin apapun) yang memiliki lengan dan tidak berkerah serta memiliki bentuk T saat terbentang rata. Sementara itu, polo juga memiliki sebutan lain yang populer, yakni polo shirt. Polo merupakan salah satu jenis kaos yang memiliki kerah dan plaket dengan dua atau tiga kancing. Polo juga biasanya dilengkapi dengan saku di salah satu sisi.
Bahan
Bahan yang digunakan untuk membuat kaos (t-shirt) atau polo (polo shirt) juga berbeda. Kaos biasanya dibuat dari bahan katun atau sejenisnya yang memiliki kerapatan tinggi. Sementara itu, polo dibuat dengan menggunakan bahan yang berpori dan biasanya lebih tebal daripada bahan pembuat kaos. Jenis kain yang digunakan untuk membuat kaos umumnya menggunakan kain tenun sedangkan polo menggunakan kain rajut.
Bagian Pembentuk
Kaos dan polo juga memiliki bagian pembentuk yang berbeda. Kaos biasanya memiliki 2 bentuk leher yang menjadi ciri khasnya, yakni U-neck dan V-neck. Kaos tidak memiliki kerah dan kancing. Sementara itu, polo memiliki kerah dengan beberapa kancing di leher. Polo juga biasanya dilengkapi dengan saku di satu sisi. Polo juga biasanya memiliki ujung lengan yang dilengkapi dengan manset.
Pola
Selain bagian pembentuk, polo dan kaos juga memiliki pola yang berbeda. Kaos biasanya memiliki pola kecil atau besar. Kaos juga bisa hadir dalam berbagai warna atau gabungan warna. Selain itu, kaos juga memiliki desain yang beragam, bisa polos atau dimodifiksi. Kaos bisa dimodifikasi dengan sablon untuk membentuk gambar atau kata-kata. Berbeda dengan kaos, polo cenderung memiliki warna yang solid dan hanya terdiri dari satu warna dalam satu bentuk. Polo tidak bisa dikombinasikan dengan sablon, melainkan dikombinasikan dengan bordir untuk memberikan aksen tertentu supaya lebih menarik.
Konteks Penggunaan
Kaos dan polo biasanya juga digunakan pada situasi yang berbeda. Kaos umum digunakan saat sedang santai dan tidak formal. Sementara itu, polo bisa juga digunakan saat sedang santai dan umum digunakan untuk olahraga tertentu, seperti golf dan tenis. Polo cocok digunakan untuk berolahraga karena memiliki kain yang berpori sehingga bisa membuat tubuh tidak merasa kepanasan. Polo juga memiliki kesan lebih rapi dan formal daripada kaos karena adanya aksen kerah yang ditambahkan.
No Comment