Tingginya peminat kaos menjadi tantang bagi produsen kaos untuk melakukan inovasi terhadap desain kaos. Inovasi yang kerapkali diterapkan untuk memperindah tampilan kaos adalah dengan menggunakan sablon. Kaos lebih sering disablon menggunakan tinta berbasis air (water based) karena mudah menyatu dengan serat kain kaos. Jenis tinta sablon pun bermacam-macam yang bisa dipilih berdasarkan jenis kain dan hasil sablon yang diharapkan. Berbagai jenis tinta tersebut memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing yang bisa Anda pertimbangkan. Jenis tinta sablon tertentu bahkan bisa menghasilkan efek tiga dimensi, glow in the dark, dan gliter. Kaos atau pakaian lain yang disablon biasanya membutuhkan perawatan khusus supaya sablon tidak mudah rusak, misalnya luntur atau retak. Anda tidak perlu khawatir jika memiliki kaos sablon karena ada beberapa tips yang bisa diterapkan untuk menjaga agar sablon awet dan tidak mudah rusak. Berikut ini beberapa tips yang bisa diterapkan saat mencuci ataupun menyetrika kaos sablon supaya tidak mudah retak.
Mencuci Kaos Sablon
Mencuci kaos yang disablon perlu hati-hati supaya tinta tidak luntur akibat kontak langsung dengan air dan detergen. Kaos yang disablon sebaiknya tidak direndam dengan detergen terlalu lama karena bisa menyebabkan sablonan menjadi cepat rusak. Kaos sablon sebaiknya direndam tidak lebih dari 30 menit. Kaos sablon juga sebaiknya dikucek dengan lembut dan usahakan untuk tidak disikat. Sikatan pada bagian kaos yang disablon bisa menyebabkan sablon cepat mengelupas sehingga sablon menjadi cepat rusak. Pengucekan sebaiknya dilakukan dengan lembut dan setelah itu jangan diperas tertalu keras karena bisa menyebabkan sablon mudah kusut. Usahakan untuk mencuci kaos sablon dengan tangan dan hindari mencuci dengan mesin cuci. Mencuci kaos sablon dengan mesin bisa menyebabkan kain mudah melar sehingga sablon menjadi cepat mengelupas. Jangan menggunakan pemutih saat mencuci kaos sablon karena zat kimia dalam pemutih bisa menyebabkan sablon mudah mengelupas.
Menjemur Kaos Sablon
Setelah dicuci, kaos sablon sebaiknya langsung dijemur, jangan didiamkan terlalu lama karena bisa menyebabkan kaos berbau apek. Sablon yang terkena kontak langsung dengan sinar matahari, apalagi sinar matahari yang terik, bisa menyebabkan sablon mudah mengelupas dan retak. Maka dari itu, balik kaos terlebih dahulu sebelum dijemur supaya tidak terjadi kontak langsung antara sablon dan sinar matahari. Selain itu, sebelum dijemur sebaiknya kaos diperas dahulu dengan lembut sampai setengah kering karena jika menjemur kaos sablon dengan hanger saat keadaan masih basah bisa menyebabkan serat kain menjadi melar. Serat kain yang melar tersebut menyebabkan sablon menjadi mudah pecah dan mengelupas.
Sebelum menyetrika kaos sablon, pastikan bahwa kaos yang akan disetrika sudah benar-benar kering. Kaos sablon yang belum sempurna kering ketika disetrika akan menyebabkan kain mudah melar sehingga sablon rentan mengalami keretakan. Kaos sablon yang berwarna selain putih sebaiknya hindari menyetrika bagian sablon pada kaos. Jangan lupa untuk mengatur suhu setrika dengan temperatur sedang atau sesuaikan suhu dengan jenis kain yang akan disetrika. Setrika dengan suhu yang terlalu panas bisa menyebabkan sablon menjadi lengket dan lumer sehingga mudah tertarik oleh permukaan setrika yang panas. Setrika kaos dengan tekanan sedang supaya panas setrika tidak meresap dan menyebabkan sablon menjadi lumer. Selain itu, usahakan agar bagian kaos yang disablon dilapisi dengan kain lain supaya panas setrika tidak langsung bersentuhan dengan sablon. Jika sablon yang digunakan adalah tinta karet, maka hindari menumpuk dua kaos sablon dengan sisi sablon yang saling bersentuhan karena bisa membuat sablon lengket dan saling melekat.
No Comment