Proses pembuatan pakaian di konveksi dilakukan dengan beberapa tahap mulai dari desain hingga menjadi pakaian siap edar. Salah satu tahap pembuatan pakaian yang begitu krusial adalah proses cutting atau pemotongan bahan pakaian. Cutting atau proses pemotongan bahan pakaian merupakan proses yang sangat penting karena menjadi kunci penting berhasil atau tidaknya serta bagus atau tidaknya pakaian yang diproduksi. Jika proses cutting mengalami kegagalan, maka pakaian yang dihasilkan pun tidak sesuai dengan desain atau pesanan konsumen. Oleh karena itu, proses cutting sebaiknya dilakukan dengan hati-hati. Berikut ini dijelaskan mengenai apa saja yang harus diperhatikan saat proses cutting pakaian.
Kenali Pola Serat Kain
Sebelum melakukan cutting, sebaiknya kenali terlebih dahulu arah atau pola serat dari kain yang akan dipotong. Pada umumnya, kain dibedakan menjadi 2 jenis berdasarkan arah seratnya, yakni kain satu arah dan kain dua arah. Bahan tekstil dengan serat satu arah harus diletakkan dengan tumpukan yang menghadap pada satu arah pola, jangan menumpuk bahan tersebut dengan pola arah yang berbeda. Sementara, bahan atau kain yang mempunyai pola serat dua arah bisa diletakan berhadapan satu sama lain di meja potong. Selain itu, perhatikan juga bagian-bagian kain apakah ada yang rusak atau tidak.
Siapkan Alat dan Bahan
Alat dan bahan pada proses cutting harus dipastikan lengkap terlebih dahulu. Selain itu, pastikan untuk memeriksa panjang, lebar, dan jenis kain yang akan dipotong apakah sudah sesuai dengan pesanan atau belum. Siapkan meja potong yang panjangnya cukup untuk meletakkan dan membentangkan kain yang akan dipotong. Meja potong yang dipilih sebaiknya juga memiliki tinggi yang cukup, misalnya sepinggang dari pemotong kain supaya membuat pemotong lebih nyaman. Jangan lupa siapkan alat dan sarana untuk memotong kain dengan alat yang memadai supaya pemotongan berjalan lancar.
Peletakan Kain
Jika alat dan bahan untuk pemotongan sudah siap, maka langkah selanjutnya adalah peletakan kain yang akan dipotong. Bentangkan atau gelar kain di meja potong sesuai dengan panjang dan lebar dari desain yang sudah disepakati. Periksa kain apakah ada kerutan atau kerusakan lain atau tidak karena kerutan atau kerusakan tersebut bisa menghambat proses pemotongan. Jika ada kerusakan pada kain, sebaiknya diberi tanda untuk mempertimbangkan arah gelaran kain di atas meta potong. Bagian tepi atau pinggir kain juga harus lurus dan usahakan supaya pinggiran tersebut tepat sampai pinggiran meja potong.
Setelah memerhatikan beberapa hal penting tersebut, proses pemotongan kain bisa dilakukan. Proses pemotongan tersebut juga harus dilakukan tahap demi tahap supaya mendapatkan hasil yang maksimal. Berikut ini diiuraikan beberapa tahap pada proses pemotongan atau cutting dalam pembuatan pakaian.
Pembuatan Maker
Pembuatan maker dilakukan dengan menyalin pola desain setelah melalui proses grading sehingga bisa ditentukan panjang maker yang akan dipotong. Pembuatan maker tersebut akan membuat proses cutting berjalan lancar dan hasilnya sesuai dengan desain.
Spreading
Setelah maker selesai dibentuk, maka langkah selanjutnya adalah spreading atau penggelaran kain. Kain digelar di meja potong kemudian ditumbuk menjadi beberapa lembar supaya bisa menghemat waktu pemotongan.
Pemotongan
Pemotongan dilakukan dengan meniru arah dari pola maker yang sudah disalin ke lapisan kain. Bila perlu, cek kembali apakah pola yang sudah tergambar di kain sesuai dengan desain atau belum. Gunakan pisau cutting yang tajam supaya bisa memotong kain dengan baik. Pisau cutting juga sebaiknya diatur sesuai ketebalan kain yang akan dipotong. Proses pemotongan diawali dari bagian tepi mengikuti pola yang sudah tergambar.
Bunding
Tahap selanjutnya adalah tahan bunding atau pemberian keterangan pada bagian-bagian kain yang sudah dipotong. Bunding dilakukan untuk membedakan bagian-bagian kain yang sudah dipotong berdasarkan jenis dan ukuran.
Pemberian Nomor
Tahap selanjutnya adalah pemberian nomor pada bagian kain yang sudah dipotong. Potongan kain diberi nomor sesuai urutan per bagian pakaian, misalnya dimulai dari bagian belakang dan depan pakaian, kemudian lengan, dan seterusnya. Pemberian nomor tersebut bertujuan untuk mempermudah proses penjahitan. Proses tersebut sebaiknya dilakukan dengan hati-hati tahap demi tahap supaya mendapatkan hasil yang maksimal.
No Comment